PENERAPAN SIKAP-SIKAP POSITIF KONSELOR KRISTEN DALAM MENANGANI MASALAH REMAJA KRISTEN USIA 14-16 TAHUN YANG MENUTUP DIRI TERHADAP KONSELOR (STUDI KASUS DI GEKARI MARGORAHAYU, PRAMBANAN) |
Teologi Konseling Kristen |
Dalam kalangan remaja Kristen seringkali terdapat masalah dimana remaja kurang terbuka kepada konselor, dan biasanya karena mereka mempunyai pengalaman yang buruk tentang hubungan mereka dengan orang lain. Sehingga mereka sering kali kurang mempercayai orang lain, termasuk memilih untuk menutup diri terhadap konselor. Apalagi jika masalah yang dialaminya itu terutama disebabkan oleh trauma, maka ia akan merasa malu, rendah diri, tidak berharga, dan menutup diri terhadap lingkungan yang menyebabkan ia mengalami luka batin. Selain itu, ia juga dapat memendam kemarahan terhadap orang atau lingkungan yang telah menjadi penyebab dari pengalaman traumatisnya yang menghacurkan masa depan hidupnya. Setelah melihat hal tersebut di atas maka seorang Konselor Kristen dalam hal ini sebaiknya memiliki sikap yang positif terhadap setiap konseling yang datang kepadanya untuk mendapatkan pertolongan atas setiap persoalan hidup konseling. Sebagai konselor yang profesional harus mampu menerima, menghargai dan mendengarkan konseli tanpa harus memandang masalahnya secara negatif, dan menghindari masalah pribadi masuk dalam proses konseling dengan konseli. Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan menggunakan metode studi kasus dua orang responden. Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Sehingga mendapatkan hasil dari pengujian tersebut sesuai dengan rencana peneliti. pokok-pokok bahasa utama adalah mengenai sikap-sikap positif konselor Kristen dan masalah remaja Kristen yang menutup diri terhadap Konselor. |
Sikap-sikap Positif Konselor, Remaja Kristen, Menutup Diri |
Download Artikel |