MITIGASI BENCANA DAN ANALISIS RESIKO GEMPA PADA BANGUNAN GEDUNG DI YOGYAKARTA |
1)Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta e-mail : margerithaagustina@yahoo.co.id |
Gelombang gempa bumi dapat berupa gelombang primer (P-wave) dan gelombang sekunder (S-wave). Gelombang primer memiliki arah longitudinal terhadap pusat gempa (focus), seperti pegas dan merenggang-memampat namun memiliki energy rendah. Sedangkan gelombang sekunder berarah transversal (tegak lurus gelombang primer), yang memiliki energy lebih kuat. Gelombang primer memiliki kecepatan 1,5 kali lebih cepat daripada gelombang sekunder sehingga gelombang primer datang lebih cepat. Pada tahap perngurangan resiko (reduction phase) selain menetapkan peraturan para tenaga ahli di bidang teknik sipil perlu untuk melakukan screening visual secara cepat (rapid visual screening) dan juga evaluasi secara mendetail pada bangunan eksisting untuk mengetahui seberapa besar tingkat resiko bangunan tersebut apabila terjadi gempa dan apakah perlu dilakukan perkuatan bangunan sebelum terjadi gempa (retrofit and strengthening). Mitigasi bencana gempa perlu diterapkan di daerah Yogyakarta karena faktor resiko gempa yang tinggi di daerah ini, yaitu adanya patahan oya-opak sehingga diperlukan peta zonasi gempa local (microsoning). Selain itu, perlu diterapkan peraturan mengenai struktur bangunan tahan gempa dan ketentuan teknis minimum untuk bangunan-bangunan public dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat jika terjadi ancaman gempa. |
- |
Download Artikel |