Untitled Document
Untitled Document
Home >> Volume >> Daftar Isi >> Detail
Untitled Document

VOLUME III Edisi 2 , Oktober 2009




Title

UNDERSTANDING PEOPLE IN ELECTING JUSUF KALLA AS A CANDIDATE OF PRESIDENT ON PRESIDENTIAL ELECTION 2009: USING THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Authors
M.S. Eric Santosa
Lecturer of Unisbank Semarang

Abstract

Ketika pemilihan anggota legislatif tiba, partai-partai politik tidak hanya terlibat dalam pernyiapan strategi-strategi untuk memenangkan calon-calon anggota legislatif akan tetapi mereka juga mengambil posisi untuk sesegera mungkin siap dalam menghadapi pemilihan presiden. Beberapa partai-partai berpengaruh seperti Partai Domokrasi, Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura seawal mungkin mempromosikan kandidat mereka seperti Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Jussuf Kalla (JK), Megawati, Prabowo Subianto dan Wiranto. Beberapa orang khususnya Sutiyoso, Rizal Ramli dan akhirnya Sultan HB X juga antusias mendeklarasikan mereka sendiri sebagai calon bebas (independen). Berkaitan dngan UU 42/2008, seorang calon presiden haruslah memenuhi beberapa kriteria misalnya dinominasikan oleh partai atau partai-partai tertentu, masing-masing partai haruslah termasuk sebagai partisipan dari pemilih legislatif, dan masing-masing partai tersebut haruslah memenangkan paling sedikit 20 persen dari total kursi yang tersedia atau paling sedikit 25 persen dari total jumlah pemilih secara nasional. Ketika calon-calon presiden yang sesuai dengan undang-undang masih dipertanyakan, faktor-faktor terinvestigasi yang menginspirasi masyarakat untuk memilih sembilan calon utama, terutama sangat diminati. Menerapkan teori planned behavior membawa penelitian ini untuk pertama kali mempelajari intensi perilaku sebagai sebuah prediktor yang baik dari perilaku untuk memilih masing-masing calon, yang ditentukan berdasarkan sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan pengawasan terhadap persepsi perilaku. Data yang dibagikan kepada 150 responden, dan dianalisis dengan Amos 5.0. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sikap terhadap perilaku dan pengawasan terhadap persepsi perilaku menjadi prediktor yang baik terhdap intensi perilaku, tetapi norma subyektip tidaklah demikian.
Keywords

sikap terhadap perilaku, norma subyektip, pngawasan terhadap persepsi perilaku, intensi
File

Download Artikel
Untitled Document
JOURNAL CONTENT
Search :


LINKS FREE JOURNALS


Untitled Document